1. Apa Itu Working Holiday Visa (WHV)?
WHV adalah skema bilateral yang memungkinkan anak muda berlibur di Jepang hingga 12 bulan sekaligus bekerja paruh waktu untuk menambah biaya hidup. Program ini pertama kali diluncurkan dengan Australia pada 1980 dan kini telah menjangkau 30 negara/wilayah.
Syarat umum (dapat bervariasi per negara):
- Usia 18-30 tahun
- Datang primarily for holiday (pekerjaan hanya pendukung)
- Tidak membawa tanggungan
- Memiliki dana awal & tiket pulang
- Berbadan sehat dan belum pernah memegang WHV Jepang sebelumnya .
2. Daftar Negara yang Bisa WHV Jepang (2025)
Australia, Argentina, Austria, Ceko, Kanada, Chili, Denmark, Estonia, Finlandia, Hong Kong, Hungaria, Irlandia, Islandia, Jerman, Korea Selatan, Latvia, Lituania, Luksemburg, Norwegia, Belanda, New Zealand, Polandia, Portugal, Prancis, Slowakia, Spanyol, Swedia, Taiwan, Inggris, Uruguay.
Catatan baru 2025: Warga Kanada, Inggris, NZ, Denmark, Austria, Jerman, Irlandia, dan Slowakia kini boleh mengikuti WHV dua kali seumur hidup (maks. dua tahun total). Ministry of Foreign Affairs of Japan
3. Kenapa Indonesia Belum Termasuk?
Belum Ada Perjanjian Resiprokal
- WHV bersifat bilateral; Jepang hanya membuka skema bagi negara yang mau menawarkan kesempatan serupa untuk pemuda Jepang.
Pertimbangan Pasar Kerja & Migrasi
- Jepang cenderung memisahkan jalur “holiday” dan “kerja penuh waktu” (SSW, TITP). Indonesia sudah menjadi sumber tenaga kerja teknis; WHV bisa dianggap tumpang-tindih.
Prioritas Negosiasi
- Jepang memilih negara dengan tren youth mobility seimbang (mis. Eropa, Oseania).
4. Alternatif Visa “Kerja + Tinggal” bagi WNI
(Periksa selalu aturan imigrasi terbaru sebelum mendaftar.)
5. Tips Persiapan Jika WHV Dibuka untuk Indonesia
- Tingkatkan JLPT & Skill Kerja Paruh Waktu (F&B, ski-resort, petani).
- Siapkan Dana Awal ± ¥250.000–¥300.000 untuk bulan pertama.
- Bangun Jaringan Penempatan: situs kerja musiman, grup Facebook, Hello Work.
- Pelajari Etika Kerja Jepang: puntual, bahasa sopan, aturan part-time (baito).
- Asuransi & Pajak: WHV wajib mendaftar kokumin kenko hoken dan membayar pajak penduduk proporsional.
6. Kapan Indonesia Bisa Bergabung?
- Dialog Bilateral – Kemenlu RI bisa mengusulkan perjanjian resiprokal.
- Kesuksesan WHV di Negara ASEAN Lain – Jika Filipina atau Thailand bergabung dan berjalan lancar, peluang Indonesia meningkat.
- Dorongan Komunitas Diaspora – Semakin banyak suara pemuda & pelaku industri pariwisata, kian besar urgensi negosiasi.
7. Kesimpulan
Program Working Holiday Visa Jepang menawarkan kombinasi eksplorasi budaya dan pengalaman kerja singkat—namun belum tersedia untuk paspor Indonesia. Sambil menunggu kemungkinan kesepakatan, WNI dapat memanfaatkan jalur visa kerja lain (SSW, TITP) atau studi sambil kerja. Pantau perkembangan diplomatik dan persiapkan diri agar begitu pintu WHV terbuka, Anda siap memanfaatkan kesempatan langka ini.